HEADLINE
---

Menteri Pertanian Siapkan Langkah Antisipatif Hadapi Musim Kemarau Panjang 2024.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat rapat kerja komisi IV DPR RI di Jakarta, (20/6/2024).

Jakarta, 20 Juni 2024 | RedMOL.id - Menteri Pertanian, Arman Sulaiman, menyampaikan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi musim kemarau panjang yang diproyeksikan akan berdampak signifikan terhadap sektor pertanian nasional. Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (20/6), Arman menegaskan komitmennya dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.

"Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia," ujarnya.

Menurut proyeksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2024 akan berlangsung panjang, dimulai pada bulan Juni hingga September, dengan puncaknya pada bulan Agustus. 

Sebagai bentuk antisipasi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mempersiapkan berbagai langkah strategis sejak Oktober 2023. Mengacu pada proyeksi ekstensif dari BMKG, Kementan memperkuat kesiapan dengan meningkatkan beberapa program strategis.

"Beberapa program yang disiapkan Kementan antara lain peningkatan infrastruktur pompa untuk pengairan lahan sawah tadah hujan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, optimalisasi penggunaan lahan rawa, serta peningkatan kapasitas dan manajemen waduk/bendungan," jelas Arman.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif musim kemarau panjang terhadap produksi pertanian. Infrastruktur pompa akan membantu menyediakan air bagi lahan sawah yang bergantung pada hujan, sementara rehabilitasi jaringan irigasi tersier akan memastikan distribusi air yang lebih efisien. Selain itu, optimalisasi lahan rawa dan peningkatan manajemen waduk dan bendungan diharapkan dapat memperluas lahan pertanian produktif dan meningkatkan cadangan air selama musim kemarau.

Kementan juga berencana untuk melakukan pendampingan intensif kepada para petani dalam menghadapi musim kemarau panjang ini. Melalui sosialisasi dan pelatihan, petani diharapkan dapat lebih siap dan mampu mengadaptasi teknik-teknik pertanian yang lebih tahan terhadap kekeringan.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, Kementan berharap dapat menjaga stabilitas produksi pangan dan memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan iklim yang ekstrem.


RedMOL Jakarta

Post a Comment
Close Ads