Irjen Andry Wibowo Usulkan Akademi Polwan Khusus untuk Perangi TPPO
October 03, 2024
Jakarta,RedMOL.id – Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam, Irjen Pol. Dr. Andry Wibowo, mengusulkan pembentukan akademi khusus bagi polisi wanita (Polwan) guna meningkatkan kompetensi dalam menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Hal ini disampaikan dalam sarasehan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Polwan, Kamis (3/10/2024), sebagai respons terhadap inisiatif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membentuk Direktorat PPA dan TPPO di lingkungan Polri.
Menurut Irjen Andry, pembentukan Direktorat PPA dan TPPO merupakan langkah signifikan bagi Polri dalam memimpin upaya mitigasi kasus human trafficking di Indonesia. "Ini adalah langkah maju dari Kapolri, dan sistem ini harus terus dikembangkan di masa mendatang untuk menangani kasus-kasus ini dengan lebih baik," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pengisian posisi strategis di direktorat tersebut dengan sumber daya manusia yang kompeten. “Direktorat ini membutuhkan SDM yang tepat dengan kompetensi yang mumpuni, terutama Polwan yang akan menangani kasus-kasus sensitif seperti perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuan serta anak,” tambahnya.
Seiring dengan kebutuhan tersebut, Andry mengusulkan pembentukan sebuah akademi khusus Polwan yang terpisah dari akademi kepolisian umum. Di dalam akademi ini, Polwan akan mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus terkait penanganan kasus-kasus di bidang PPA dan TPPO, yang dilengkapi dengan kurikulum dan tenaga pengajar yang relevan.
Ia menyebutkan bahwa gagasan ini berpotensi menjadikan akademi Polwan tersebut sebagai yang pertama di Asia atau bahkan dunia. “Mudah-mudahan, ini bisa menjadi akademi pertama di Asia atau bahkan dunia yang fokus pada pendidikan dan pelatihan Polwan dalam penanganan kejahatan seperti perdagangan orang,” jelasnya.
Dengan adanya akademi khusus ini, diharapkan Polwan Indonesia bisa menjadi polisi kelas dunia yang memiliki kemampuan unggul dalam menangani kejahatan TPPO dan PPA. Langkah ini, menurut Andry, tidak hanya meningkatkan kualitas Polwan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pemberantasan perdagangan manusia secara global.[Yusuf]
Editor:[AZ]