HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Langkah Iman di Pekan Sengsara: 26 Jemaat GPM Pniel Tawa Diteguhkan Jadi Sidi Baru

Tawa / Hal-Sel, RedMOL.ID - Sebuah langkah penting dalam kehidupan rohani diambil oleh 26 anggota Jemaat GPM Pniel Tawa, yang secara resmi diteguhkan sebagai anggota sidi baru dalam sebuah ibadah khusus yang berlangsung penuh kekhusyukan. Peneguhan ini bertepatan dengan Minggu Sengsara ketujuh, menjadi bagian dari perjalanan iman menuju perayaan Paska.

Ibadah dipimpin oleh Ny. Pdt. Gwenny Salawanei Telusa, S.Si. Teol, didampingi oleh Pdt. Daniel Letlora, selaku Ketua Majelis Jemaat. Dalam momen yang sarat makna itu, masing-masing sidi baru menerima berkat dan pengukuhan atas komitmen mereka untuk hidup sebagai pribadi yang dewasa dalam iman.

Dalam renungan firman yang diambil dari Yesaya 50:4-11 dan Lukas 23:26-32, Pdt. Gwenny menyampaikan pesan kuat tentang arti kesetiaan dan keteguhan hati dalam mengikuti Kristus, merujuk pada kisah Simon dari Kirene—sosok yang diminta memikul salib Yesus dalam perjalanan menuju Golgota.

Peneguhan sidi bukan sekadar lulus dari katekisasi. Ini adalah awal dari sebuah perjalanan hidup yang lebih serius bersama Tuhan, termasuk siap menghadapi tantangan dan penderitaan demi iman,” tegas Pdt. Gwenny di hadapan jemaat.

 

Awal Tanggung Jawab Baru sebagai Bagian Utuh dari Gereja


Bagi ke-26 orang yang diteguhkan, peneguhan ini adalah momentum perubahan, menandai kesiapan mereka menjadi bagian aktif dalam kehidupan gereja. Mereka kini tidak lagi sekadar peserta ibadah, tapi juga diharapkan menjadi pelayan, saksi, dan teladan di tengah jemaat serta komunitas.

Pdt. Daniel Letlora menambahkan bahwa gereja membutuhkan generasi yang tidak hanya hadir di gedung gereja, tetapi juga siap turun melayani, membangun sesama, dan menjaga nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami menyambut mereka sebagai kekuatan baru gereja. Ini adalah awal dari pengabdian dan pelayanan nyata,” ujar beliau.

Sukacita dan Harapan di Tengah Peringatan Paska

Peneguhan yang berlangsung menjelang Paska ini memberi warna emosional tersendiri. Suasana ibadah dipenuhi rasa haru dan syukur, baik dari para sidi baru, keluarga, maupun jemaat yang hadir. Momen ini sekaligus menjadi pengingat akan arti pengorbanan Kristus dan panggilan untuk hidup setia dalam iman.



Seorang sidi baru, Monica Pattiradjawane, menyampaikan kesan mendalamnya,

“Saya merasa diberkati dan dikuatkan. Ini awal tanggung jawab baru yang akan saya jalani dengan serius.”

Ibadah peneguhan ini menegaskan kembali bahwa gereja tidak hanya merayakan kebangkitan, tetapi juga mempersiapkan umat untuk hidup dalam semangat salib—dengan rela berkorban, taat, dan tetap setia dalam pelayanan.


Penyusun DIKSAN / RedMOL Jakarta

Post a Comment
Close Ads
Floating Ad Space