Kemenko PMK RI Gelar Rakor Penguatan Guru PAUD di Singkawang: Percepat Implementasi Wajib Belajar 13 Tahun di Daerah 3T
September 27, 2024
Kalbar.RedMOL.id , Singkawang, – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Daerah Penguatan Guru PAUD di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada Kamis (26/9/2024). Rakor yang diadakan di Hotel Horison ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan implementasi program Wajib Belajar 13 Tahun di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), dan perbatasan, serta memperkuat kualitas pendidikan anak usia dini di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, yang menekankan pentingnya peran pendidikan sebagai fondasi pembangunan bangsa. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pendidikan berkualitas harus dimulai sejak dini dengan menyediakan guru-guru PAUD yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang memadai. "Kami berkomitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam membangun generasi penerus yang cerdas dan berdaya saing," ujar Sumastro.
Sumastro juga menyoroti rendahnya partisipasi anak usia dini di Singkawang yang mengikuti pendidikan PAUD sebelum masuk ke jenjang SD. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, hanya 32,14 persen siswa SD di Singkawang yang memiliki latar belakang pendidikan PAUD. "Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama. PAUD adalah fondasi penting untuk memastikan anak-anak siap menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Sumastro menyinggung rendahnya kesejahteraan para guru PAUD yang selama ini hanya bergantung pada dukungan orang tua murid. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah telah berupaya maksimal dalam mengalokasikan anggaran pendidikan, namun tantangan ini perlu diatasi dengan kolaborasi semua pihak. "Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Dengan sinergi yang baik, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita," jelasnya.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK RI, Warsito, membeberkan kondisi terkini guru PAUD di Kalimantan Barat. Dari total 6.269 guru PAUD, sebanyak 58,3 persen atau 3.652 guru belum memiliki kualifikasi akademik S1. "Kondisi ini harus menjadi perhatian serius. Guru yang berkualitas adalah kunci untuk mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter," tegas Warsito.
Warsito juga menyoroti prestasi Kota Singkawang yang menduduki peringkat kedua dalam Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kalbar, yaitu 8,21 tahun. Meski demikian, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah, terutama di daerah 3T. "Kita harus bekerja keras untuk memastikan bahwa semua anak, di mana pun mereka berada, mendapatkan akses pendidikan yang sama dan berkualitas," katanya.
Rakor ini tidak hanya membahas masalah kualifikasi guru, tetapi juga strategi peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T. Warsito berharap, hasil pertemuan ini dapat menjadi panduan dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, khususnya di wilayah perbatasan yang selama ini sering kali terabaikan. "Dengan adanya peta jalan yang jelas, kita bisa bergerak lebih cepat untuk memenuhi target RPJMN 2025-2029," ujarnya optimis.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Mereka berbagi pengalaman dan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah masing-masing. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Rakor ini menjadi langkah awal yang penting untuk mendorong percepatan implementasi Wajib Belajar 13 Tahun, terutama di wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses pendidikan.
Diharapkan dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, upaya penguatan pendidikan ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, khususnya anak-anak di daerah 3T dan perbatasan.[ Yusuf ]
Editor:[AZ]