Tegangnya Hubungan Korsel-Korut: Risiko Konflik Semakin Nyata
September 26, 2024
Pontianak,RedMOL.id — Ketegangan di Semenanjung Korea kembali memanas, memicu kekhawatiran dunia internasional akan potensi perang yang bisa pecah kapan saja. Korea Selatan mengeluarkan peringatan tegas kepada Korea Utara setelah serangkaian uji coba rudal balistik terbaru oleh Pyongyang yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.Pemerintah Korea Selatan, melalui juru bicara Kementerian Pertahanan, menyatakan bahwa tindakan provokatif Korea Utara telah mencapai titik yang tidak dapat ditoleransi.
"Kami tidak akan tinggal diam jika keamanan nasional dan perdamaian di kawasan terus terancam, Jika Pyongyang melanjutkan provokasinya, kami siap mengambil tindakan tegas, termasuk langkah-langkah militer yang diperlukan," ujar juru bicara tersebut dalam konferensi pers di Seoul.
Uji coba rudal Korea Utara pada minggu ini telah mengundang kecaman luas, termasuk dari Amerika Serikat dan Jepang. Washington dan Seoul telah meningkatkan latihan militer bersama sebagai respons, yang semakin memperuncing ketegangan dengan Pyongyang.Analis keamanan regional mengungkapkan bahwa situasi ini adalah yang paling berbahaya dalam beberapa tahun terakhir.
Korsel dan Korut berada di ambang konflik militer langsung, dan ketidakstabilan di kawasan ini bisa berdampak besar pada tatanan geopolitik global," kata seorang pakar di Institut Studi Strategis Asia Timur.Sementara itu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan tetap teguh dalam sikapnya, menegaskan bahwa negaranya memiliki hak untuk mempertahankan diri dari apa yang mereka sebut sebagai ancaman imperialis yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Korea Utara juga menuding latihan militer gabungan Korsel-AS sebagai provokasi yang bisa memicu konflik besar.
PBB telah menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dan kembali ke meja perundingan demi menghindari krisis lebih lanjut. Namun, dengan eskalasi retorika dan aksi militer di lapangan, masa depan perdamaian di Semenanjung Korea kini semakin tidak pasti.
Ketegangan ini mengingatkan dunia pada situasi yang terjadi beberapa dekade lalu, saat Perang Korea 1950-1953 memecah semenanjung menjadi dua negara yang berseberangan hingga kini, dengan hanya gencatan senjata yang berlaku tanpa perjanjian damai resmi.
Dunia kini mengawasi dengan cermat langkah-langkah berikut dari kedua negara tetangga ini, berharap ketegangan tidak berkembang menjadi perang skala penuh.Sumber: Berbagai lembaga internasional, Kantor Berita Seoul. ( Yusuf )
Editor : Bahari