HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Dekan FISIPOL SABURAI Apresiasi Terobosan Pemkab Tanggamus dalam Penguatan UMKM dan Revitalisasi Sentral Kerajinan.


Tanggamus, Lampung, RedMOL.Id  Upaya Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dalam memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapatkan apresiasi dari kalangan akademisi. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (SABURAI) Lampung, Eka Ubaya Taruna Rauf, S.Sos., M.Si., memberikan komentar positif atas terobosan yang dinilai sebagai langkah besar dalam menata pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah konkret ini tercermin dari pembenahan Sentral UMKM Tanggamus yang kini tengah memasuki tahap akhir penyempurnaan infrastruktur dan tata kelola. Sentral tersebut diharapkan menjadi episentrum baru bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kerakyatan.

Pantauan media di lokasi menunjukkan bahwa proses revitalisasi dilakukan bertahap: mulai dari peremajaan ruang produksi, penguatan sarana promosi, hingga penataan ulang area display kerajinan lokal. Menurut Tanto, pengawas lapangan, peresmian Sentral UMKM dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang, dan akan dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Tanggamus, Ibu Dra. Hj. Siti Mahmudah Saleh, yang juga merupakan istri dari Bupati Tanggamus, H. M. Saleh Asnawi.

Eka Ubaya menilai bahwa inisiatif ini mencerminkan keseriusan Pemkab Tanggamus dalam menjadikan UMKM bukan hanya sebagai pengisi ruang pamer, melainkan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah.

 “Fasilitas fisik memang menjadi fondasi, namun keberlanjutan UMKM sangat ditentukan oleh ekosistem pendukung yang kuat, mulai dari akses pasar, literasi digital, pembinaan kewirausahaan, hingga kemitraan lintas sektor,” ujarnya.


Ia juga menekankan pentingnya pelibatan perguruan tinggi dalam perumusan dan implementasi kebijakan UMKM, tidak hanya sebagai mitra riset, tetapi juga dalam program pendampingan dan inkubasi usaha.

“Kami mendorong agar roadmap pengembangan UMKM yang tengah disiapkan Dekranasda dapat melibatkan unsur akademik agar kebijakan yang dihasilkan bersifat strategis, terukur, dan responsif terhadap kebutuhan riil pelaku usaha,” tambahnya.

Meskipun pembenahan fisik diapresiasi, sejumlah pelaku UMKM di lapangan berharap adanya strategi jangka panjang yang lebih konkret. Rina, seorang pengrajin batik asal Kecamatan Kotaagung, menyampaikan harapannya:

“Kalau tempatnya bagus, itu bagus. Tapi kami juga butuh pelatihan, dukungan pemasaran, dan akses permodalan. Jangan hanya berhenti di seremoni.”

Terkait hal itu, Eka Ubaya menegaskan kesiapan pihaknya untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah.

“FISIPOL SABURAI siap berkolaborasi dalam merancang model pemberdayaan UMKM yang partisipatif dan berbasis data. Transformasi ekonomi yang berkelanjutan hanya dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan bergerak bersama,” tuturnya dalam perbincangan santai bersama tim media.

Data yang dihimpun redaksi menyebutkan, terdapat lebih dari 3.000 pelaku UMKM aktif di Kabupaten Tanggamus. Namun, sebagian besar masih menjalankan usahanya secara konvensional, minim pemanfaatan teknologi, dan rentan terhadap fluktuasi pasar.

Pembenahan Sentral UMKM ini dinilai akan menjadi momentum penting bila dibarengi dengan program pendukung seperti pelatihan digital marketing, inkubasi bisnis, kemitraan industri, dan kemudahan perizinan. Sumber internal Dekranasda menyebutkan bahwa saat ini tengah disusun roadmap pengembangan UMKM pasca peresmian, meski dokumen resmi tersebut belum dipublikasikan secara terbuka.

Bulan Juli dipastikan menjadi momen penentu: bukan sekadar seremoni peresmian, tetapi juga ujian awal atas komitmen Pemkab Tanggamus dalam menjadikan UMKM sebagai fondasi pembangunan ekonomi rakyat.

Redaksi Lampung



Post a Comment
Close Ads
Floating Ad Space